- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan bahwa negaranya telah berhasil melakukan uji coba H-Bomb atau Bom Hidrogen bertenaga Nuklir pada hari rabu 6/01.
Uji Coba Nuklir yang dilakukan Korea Utara tersebut merupakan bentuk antisipasi untuk ancaman perang Nuklir dengan Amerika Serikat.
Uji coba Bom Hidorgen tersebut membuat marah Cina dan Amerika Serikat, bahkan Amerika Serikat sebagai bentuk reaksinya telah mengirimkan Pesawat pengebom B-52 ke Korea Selatan, negara yang berselisih dengan Korea Utara.
Baca Juga : AS Kirim Pesawat Pengebom B52 ke Korea Selatan
Ujicoba Nuklir Korea Utara Terdeteksi oleh Pemantau Gempa Di berbagai belahan dunia
Sebelumnya, AS meragukan bahwa yang di uji coba oleh Korea Utara itu adalah Bom Hidrogen bertenaga Nuklir. Ternyata keraguan AS itu salah. Korea Utara benar-benar telah berhasil menguji coba Nuklirnya.
keraguan AS tersebut dapat di jawab dengan adanya gempa berkekuatan 5.1 SR pada hari rabu di sekitar Korea Utara, bahkan getaran gempa tersebut terdeteksi oleh pemantau gempa di berbegai dunia.
United States Geological Survey (USGS) meyakini bahwa gempabumi yang terjadi pada hari rabu kemarin berasal dari sebuah ujicoba ledakan nuklir. seperti di kutip dari situs resmi BMKG Indonesia.
Gempabumi tersebut terjadi pukul 08.30.01 WIB, memiliki kekuatan M=5,1 mb dengan episenter pada koordinat 41,308 Lintang Utara dan 129,049 Bujur Timur.
Lokasi episenter ini terletak di daratan tepatnya pada jarak 24 kilometer arah timurlaut kota Sungjibaegam, Korea Utara.
Jerman juga mendeteksi event ini terjadi pada pukul 08.30.01 WIB, episenter pada koordinat 41,31 Lintang Utara dan 129.07 Bujur Timur, berkekuatan M=5,1 mb, dengan kedalaman hiposenter 1 kilometer.
BMKG Indonesia juga menyatakan bahwa stasiun seismik CTBTO (Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organization) telah mencatat adanya aktivitas Nuklir di 37 sensor seismik yang dioperasikan BMKG.
BMKG juga mendeteksi aktivitas tersebut pada waktu yang sama, dengan jaringan monitoring gempabumi dunia lainnya. BMKG Indonesia meyakini bahwa gempa tersebut berasal dari sebuah ledakan Nuklir, hal tersebut didasarkan pada karakteristik rekaman dan seismogramnya.