Mytulisan

- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait tewasnya remaja berusia 13 tahun setelah di perkosa secara bergiliran oleh 14 orang pria.
 
Ketua KPAI Asrorun Niam mengatakan, perlu adanya tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan terlepas dari siapa pelakunya.
 
"Tindak kekerasan, apa lagi tindak kejahatan seksual, tidak dibenarkan oleh hukum, siapa pun itu termasuk anak-anak yang menjadi pelakunya," kata Ketua KPAI Asrorun Niam di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/5).
 
Kasus pemerkosaan yang menimpa Yuyun bin Yakin di daerah Bengkulu pada awal April lalu harus menjadi perhatian serius dari aparat penegak hukum dan pemerintah.
 
Dalam pernyataannya, ketua KPAI itu juga sempat menyinggung tentang hukum pengebirian (hukum kebiri) sebagai salah satu cara untuk membuat jera para pelaku kejahatan khsusnya kejahatan seksual.
 
Asrorun Niam juga mengatakan bahwa hukum Kebiri yang sudah sejak beberapa waktu lalu di rencanakan agar di dorong lebih cepat dalam pengimplementasiannya.
 
"Dulu ada soal tentang pengebirian, draf ada, komitmen ada, tapi implementasi perlu didorong lebih cepat," lanjut Niam.
 
Hukuman kebiri yang sempat di rencanakan oleh pemerintah pada tahun 2015 lalu, adalah hukum kebiri kimiawi bukan kebiri fisik, yaitu dengan memberikan suntikan Anti Androgen yang akan membuat nafsu seks orang yang di kebiri menurun hingga menghilang.
 
Hukum Kebiri sendiri sudah di terapkan di beberapa negara, di Asia sendiri, negara yang memberlakukan hukum kebiri bagi pelaku kejahatan adalha Korea Selatan. Negara lain yang memberlakukan hukum tersebut adalah Amerika Serikat (negara bagian California), Estonia, Australia, Maldova, Polandia, Israel, Argentina dan Rusia.
 
Seblumnya, Yuyun di temukan tewas di sebuah kebun dengan kondisi hampir bugil dan tangan terikat, setelah di lakukan penyelidikan, Yuyun di ketahui di bunuh setelah di perkosa oleh 14 pria remaja saat Yuyun hendak pulang sekolah menuju rumahnya.


Baca Juga : Berita Pembunuhan Yuyun Luput Dari Media


Anda Sedang Membaca : KPAI Minta Hukuman Kebiri Segara Di Realisasikan